KALIANDA, Beritaindonesianet- Warga Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, dibuat waspada akibat meletusnya Gunung Anak Krakatau (GAK) sekitar pukul 22.35 WIB, Jumat (10/4/). Mereka berbondong-bondong menjauh dari permukaan laut. Informasinya, warga Desa Kunjir sudah mengungsi di area perkebunan dan huntara setempat.
“Nih, udah pada ngungsi semua. Ngacak, ada yang ke kebun, ada yang ke huntara juga,” kata Rudi (29), warga desa setempat saat dikonfirmasi.
Untuk berjaga-jaga, Rudi mengatakan banyak warga desanya yang ronda usai letusan semalam. Kebanyakan mereka di sekitar pantai untuk melihat perbedaan air laut. Menurut Rudi, warga yang ronda akan berjaga sampai pagi.
“Ya, kita-kita saja yang jaga di sini. Semoga tidak terjadi apa-apa, aamiin,” ucapnya.
Kepala Desa Kunjir, Rio Imanda, mengamini jika warganya sudah banyak yang mengungsi. Langkah evakuasi dini ini dilakukan atas inisiatif warga. Selain itu, kata Rio, pemerintah desa juga tidak mau kecolongan karena mengingat kejadian tsunami pada Desember 2018 lalu.
“Iya linmas dan RT kita siagakan di lingkungan masing-masing, sebagai bentuk antisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan,” katanya.
Informasi yang dihimpun, dalam kurung waktu 1 jam, GAK telah meletus dua kali. Pertama pada pukul 21.58 WIB, dan pukul 22.35 WIB, Jumat (10/4/). Status gunung masih waspada atau level II. Erupsi GAK juga menimbulkan bau belerang yang menyengat. (mba)